Artikel tentang hidrolisis garam
http://twenty-six26.blogspot.com/2011/05/artikel-tentang-hidrolisis-garam.html
Pengertian Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah “terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.”
Hidrolisis garam adalah “terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.”
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :
* Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H
* Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga menyebabkan [H+] dalaMm air bertambah dan akibatnya [H+] > [OH-], maka larutan bersifat asam.
* Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH-], maka air akan tetap netral (pH = 7).
Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionnya. Jika ditinjau dari asam dan basa pembentuknya ada empat jenis garam yang dikenal, yaitu ;
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah
3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah
4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat
PETA KONSEP
Bagaimanakah Hidrolisis dapat terjadi?
Hidrolisis garam hanya terjadi JIKA salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah.
Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan terhidrolisis.
Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah.
Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.
Contoh ion Asam/Basa yang mengalami reaksi hidrolisis :
CH3COO- dan HCO3- (ion asam lemah)
NH4+ (ion basa lemah)
Contoh ion Asam/Basa yang tidak mengalami reaksi hidrolisis :
SO42- dan NO3- (ion asam kuat)
Na+ dan Mg+ (ion basa kuat)
Hidrolisis Parsial dan Hidrolisis Total
Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis.
Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 :
Pertama, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah)
Kedua, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah)
Contoh : NH4Cl, AgNO3, CH3COOK
Hidrolisis total (sempurna)
Garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis.
Contoh : CH3COONH4, Al2S3
Bagaimanakah Sifat larutan garam yang terbentuk?
Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau pun netral. Sifat tersebut, bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.
Berdasarkan Zat penyusunya, garam dapat di bagi menjadi 4 :
1. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, mengapa?
Kutip
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah
Karena nilai pH = 7
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”, mengapa?
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat memiliki kation dan anion garam yang tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”,
Contoh :
Garam NaCl tersusun dari NaOH (basa kuat) dan HCl (asam kuat)
NaCl → Na+ + Cl-
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sedangkan ion Cl- berasal dari asam kuat (HCl), sehingga tidak akan terhidrolisis dan garam bersifat netral.
Contoh lain : K2SO4 , KCl,
2. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, mengapa?
Kutip
karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah dan tidak mengubah warna lakmus merah.
Karena nilai pH < 7 Adanya ion H+ Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah “Dapat Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial mengapa? Karena hanya kation(ion positif/ion basa) yang akan terhidrolisis, sedangkan anion(ion negatif/ion asam) tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah hanya “mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa basa lemah. Contoh : Garam NH4Cl yang tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah). NH4Cl → NH4+ + Cl- NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis. NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+ Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam Contoh lain : AgNO3 3. Garam yang Tersusun dari asam lemah dan basa kuat Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat bersifat Basa, mengapa? Kutip karena garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan tidak mengubah warna lakmus biru . Karena nilai pH > 7
Adanya ion OH-
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat “Dapat Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial mengapa?
Karena hanya anion(ion negatif/ion asam) yang akan terhidrolisis sedangkan, kation(ion positif/ion basa) tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat hanya “mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah.
Contoh :
Garam CH3COONa yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis.
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
Adanya ion OH- menunjukan bahwa larutan bersifat basa.
Contoh lain : CH3COOK , MSG
4. Garam yang Tersusun dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, Basa, ataupun netral. mengapa?
Karena Kedua Ionya dapat Terhidrolisis (Hidrolisis Total)
karena Adanya kedua ion OH- dan H+ yang dihasilkan saat garam tersebut bereaksi dengan air
Mempunyai nilai pH yang tidak menentu.
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah “Dapat Terhidrolisis secara sempurna”, mengapa?
Karena anion(ion negatif/ion asam) dan kation(ion positif/ion basa) keduanya akan terhidrolisis bila di reaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah akan “mengalami hidrolisis total(sempurna)”. Yaitu, kation dan anionya terhidrolisis. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah dan basa lemah.
Sifat Asam, basa, atau Netral garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada Nilai pH. Nilai pH bergantung pada Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan adalah Asam. Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan adalah Netral. Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan adalah Basa.
Contoh :
Garam CH3COONH4 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH (basa lemah).
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- dan NH4+ akan terhidrolisis.
CH3COO- + NH4+ + H2O ⇌ CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
Adanya ion H+ dan OH- menunjukan bahwa larutan garam tersebut “Terhidrolisis Total(sempurna)”
demikian lah artikel yang saya tulis..
semoga bermanfaat..
jangan lupa komentarnya.....:)
* Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H
* Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+, sehingga menyebabkan [H+] dalaMm air bertambah dan akibatnya [H+] > [OH-], maka larutan bersifat asam.
* Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air, sehingga [H+] dalam air akan tetap sama dengan [OH-], maka air akan tetap netral (pH = 7).
Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-ionnya. Jika ditinjau dari asam dan basa pembentuknya ada empat jenis garam yang dikenal, yaitu ;
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah
3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa lemah
4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa kuat
PETA KONSEP
Bagaimanakah Hidrolisis dapat terjadi?
Hidrolisis garam hanya terjadi JIKA salah satu atau kedua komponen penyusun garam tersebut berupa asam lemah dan atau basa lemah.
Jika komponen garam tersebut berupa asam kuat dan basa kuat, maka komponen ion dari asam kuat atau pun basa kuat tersebut Tidak akan terhidrolisis.
Berdasarkan penjelasan tadi, maka kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan anion garam yang termasuk elektrolit lemah.
Sedangkan kation dan anion garam yang termasuk elektrolit kuat tidak terhidrolisis.
Contoh ion Asam/Basa yang mengalami reaksi hidrolisis :
CH3COO- dan HCO3- (ion asam lemah)
NH4+ (ion basa lemah)
Contoh ion Asam/Basa yang tidak mengalami reaksi hidrolisis :
SO42- dan NO3- (ion asam kuat)
Na+ dan Mg+ (ion basa kuat)
Hidrolisis Parsial dan Hidrolisis Total
Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis.
Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 :
Pertama, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah)
Kedua, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah)
Contoh : NH4Cl, AgNO3, CH3COOK
Hidrolisis total (sempurna)
Garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis.
Contoh : CH3COONH4, Al2S3
Bagaimanakah Sifat larutan garam yang terbentuk?
Garam yang dihasilkan suatu reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa, atau pun netral. Sifat tersebut, bergantung pada jumlah serta jenis senyawa asam dan basa yang direaksikan.
Berdasarkan Zat penyusunya, garam dapat di bagi menjadi 4 :
1. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, mengapa?
Kutip
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat tidak memberikan perubahan warna lakmus, baik lakmus biru maupun lakmus merah
Karena nilai pH = 7
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”, mengapa?
Karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat memiliki kation dan anion garam yang tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat “Tidak dapat terhidrolisis”,
Contoh :
Garam NaCl tersusun dari NaOH (basa kuat) dan HCl (asam kuat)
NaCl → Na+ + Cl-
Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sedangkan ion Cl- berasal dari asam kuat (HCl), sehingga tidak akan terhidrolisis dan garam bersifat netral.
Contoh lain : K2SO4 , KCl,
2. Garam yang Tersusun dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam, mengapa?
Kutip
karena garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah dan tidak mengubah warna lakmus merah.
Karena nilai pH < 7 Adanya ion H+ Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah “Dapat Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial mengapa? Karena hanya kation(ion positif/ion basa) yang akan terhidrolisis, sedangkan anion(ion negatif/ion asam) tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam kuat dan basa lemah hanya “mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa basa lemah. Contoh : Garam NH4Cl yang tersusun dari HCl (asam kuat) dan NH4OH (basa lemah). NH4Cl → NH4+ + Cl- NH4+ akan terhidrolisis, sedangkan Cl- tidak terhidrolisis. NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+ Adanya ion H+ menunjukan bahwa larutan bersifat asam Contoh lain : AgNO3 3. Garam yang Tersusun dari asam lemah dan basa kuat Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat bersifat Basa, mengapa? Kutip karena garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan tidak mengubah warna lakmus biru . Karena nilai pH > 7
Adanya ion OH-
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat “Dapat Terhidrolisis”, namun hanya terhidrolis parsial mengapa?
Karena hanya anion(ion negatif/ion asam) yang akan terhidrolisis sedangkan, kation(ion positif/ion basa) tidak akan terhidrolisis bila direaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa kuat hanya “mengalami hidrolisis parsial”. Yaitu, yang terhidrolisis hanya kation atau anionya saja. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah.
Contoh :
Garam CH3COONa yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
CH3COONa → CH3COO- + Na+
CH3COO- akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis.
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
Adanya ion OH- menunjukan bahwa larutan bersifat basa.
Contoh lain : CH3COOK , MSG
4. Garam yang Tersusun dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah dapat bersifat asam, Basa, ataupun netral. mengapa?
Karena Kedua Ionya dapat Terhidrolisis (Hidrolisis Total)
karena Adanya kedua ion OH- dan H+ yang dihasilkan saat garam tersebut bereaksi dengan air
Mempunyai nilai pH yang tidak menentu.
Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah “Dapat Terhidrolisis secara sempurna”, mengapa?
Karena anion(ion negatif/ion asam) dan kation(ion positif/ion basa) keduanya akan terhidrolisis bila di reaksikan dengan air. Maka Garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah akan “mengalami hidrolisis total(sempurna)”. Yaitu, kation dan anionya terhidrolisis. Garam tersebut bila direaksikan dengan air akan menghasilkan senyawa asam lemah dan basa lemah.
Sifat Asam, basa, atau Netral garam yang tersusun dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada Nilai pH. Nilai pH bergantung pada Ka (tetapan ionisasi asam lemah) dan Kb (tetapan ionisasi basa lemah).
Bila Ka > Kb maka, [H+] > [OH-] dan maka nilai pH < 7 dan sifat larutan adalah Asam. Bila Ka = Kb maka, [H+] = [OH-] dan maka nilai pH = 7 dan sifat larutan adalah Netral. Bila Ka < Kb maka, [H+] < [OH-] dan maka nilai pH > 7 dan sifat larutan adalah Basa.
Contoh :
Garam CH3COONH4 yang tersusun dari CH3COOH (asam lemah) dan NH4OH (basa lemah).
CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+
CH3COO- dan NH4+ akan terhidrolisis.
CH3COO- + NH4+ + H2O ⇌ CH3COOH + NH4OH
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-
NH4+ + H2O ⇌ NH4OH + H+
Adanya ion H+ dan OH- menunjukan bahwa larutan garam tersebut “Terhidrolisis Total(sempurna)”
demikian lah artikel yang saya tulis..
semoga bermanfaat..
jangan lupa komentarnya.....:)
Terimakasih banyak ya ... !
ReplyDeleteartikelmu sangat membantu tugasku ... !
http://i248.photobucket.com/albums/gg196/cris25_delamerced/cat-1-emoticon-0051.gif
garam dari asam lemah dan basa kuat mana??
ReplyDeletesorry ga kebaca. kegabung sama asam kuat dan basa lemah sih soalnya.
Deletebenerin lagi ya artikelnya :)